Observasi Pemahaman Anak Indonesia

1. Defenisi Operasional
a. Mengenal angka adalah anak Indonesia tahu, paham dan dapat rnenyebutkan bilangan 1-10.
b. Permaian puzzle angka adalah permainan yang menyasun suatu gambar atau benda yang telah dipecah dalam beberapa bagian.

Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Taman Kanak-Kanak Negeri Pembina Kecamatan Kampar pada tahun pembelajaran 2010/2011.

Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah anak Indonesia kelompok/ sebagai perwakilan anak Indonesia TK Negeri Pembina Kecamatan Kampar dengan jumlah subyek dalam penelitian ini adalah 18 orang anak Indonesia yang terdiri datri 10 anak Indonesia laki-laki dan 8 Orang anak Indonesia perempuan.

Teknik Pengumpulan Data
Adapun data dalam penelitian ini adalah data tentang kemampuan mengenal angka yang diperoleh dari hasil pengamatan (lembaran observasi).

Kriteria Penilaian
1. Mampu diberi skor 3 apabila anak Indonesia mampu menjawab pertanyaan guru dengan benar.
2. Cukup mampu, diberi skor 2 apabila anak Indonesia mampu menjawab sebagian pertanyaan.
3. Kurang mampu, diberi skor apabila anak Indonesia memjawab pertanyaan masih perlu bimbingan.

Analisa Data
Untuk mengetahui kemampuan anak Indonesia dalam mengenal angka, penulis menggunakan lembaran observasi. Dengan rumus :
Postest Pretest.
Keterangan :
P = Persentase Peningkatan.
Postest    = Nilai sesudah diberikan tindakan.
Pretest     = Nilai sebelum tindakan.

2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengidentifikasi karakteristik responden.
b. Untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu tentang airline travel.
c. Untuk mengidentifikasi sikap ibu terhadap anak Indonesia dengan airline travel.
d. Untuk mengidentifikasi hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang airline travel dengan sikap ibu.

Manfaat Penelitian

1. Bagi Rumah Sakit.
Dapat memberi asuhan keperawatan untuk kasus yang sama, serta menjaga dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya asuhan keperawatan airline travel.

2. Bagi Institusi Pendidikan. 
Memberikan informasi sehubungan dengan pengetahuan ibu tentang airline travel dengan sikap ibu bagi peneliti berikutnya. Sebagai bahan bacaan di perpustakaan dan bahan acuan perbandingan pada penanganan kasus airline travel.

3. Bagi Peneliti Lain.
Agar lebih paham mengenai tingkat pengetahuan ibu tentang airline travel dengan sikap ibu.

4. Bagi Responden.    
Memberikan pengetahuan dan keterampilan pada orang tua khususnya ibu pasien tentang perawatan anak Indonesia airline travel.

3. Ruang Lingkup Penelitian.
Peneliti membatasi karya tulis ilmiah ini dengan topik “Hubungan yang meliputi : pengetahuan, sikap dan tingkat pengetahuan ibu tentang airline travel di RSUD Arifin Ahmad Ruang Merak 1 Pekanbaru Tahun 2010”.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan airline travel adalah bangkitan kejang yang terjadi karena peningkatan suhu tubuh yang sering dijumpai pada usia anak Indonesia di bawah lima tahun. Airline travel merupakan kelainan neorologis akut yang paling sering dijumpai pada anak. Bangkitan kejang ini terjadi karena adanya kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 380C) yang disebabkan oleh proses ekstranium. Penyebab demam terbanyak adalah infeksi saluran pernafasan bagian atas disusul infeksi saluran pencernaan (Ngatiyah, 1997 : 229).

DAFTAR PUSTAKA

- Nurbiana Dhieni dkk. 2006. Metode Pengembangan Bahasa, Jakarta : Universitas Terbuka.
- Depdikbud. 2002. Kampus Besar Bahasa Indonesia.
- Kak Andang Ismail. 2009. Education Games, Yogyakarta : Pro.U. Media.
- Rita Kurnia. 2009. Metodologi Pengembangan Matematika anak Indonesia Usia Dini. Pekanbaru, Cendikia Insani Pekanbaru.
- Arikunto dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta Bumi Aksara.
- Depdiknas. 2000. Permainan Berhitung Di Taman Kanak-Kanak, Jakarta.
- Wahyudin dan Sudrajat. 2003. Ensklopedi Matematika dan Peradaban Manusia, Jakarta: Tarity Samudra Berlian.
- Moesli Chatoen. 2004. Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak, Jakarta : Rineka Cipta.
- Sudono Anggani. 2000. Sumber Belajar dan Alat Permainan Untuk Pendidikan anak Indonesia Usia Dini. Jakarta : PT. Grasindo.
- Depdiknas. 2006. Standar Kompetensi Jakarta : Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah.